Kerajaan Sunda

Kerajaan Sunda adalah kerajaan yang pernah ada antara tahun 932 dan 1579 Masehi di bagian Barat pulau Jawa (sekarang bagian dari Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, sebagian wilayah barat Provinsi Jawa Tengah dan sebagian wilayah selatan Pulau Sumatra). Nama Kerajaan Sunda dapat ditemukan dari berbagai sumber, di antaranya Prasasti Kebon Kopi II (932 M).

Sejarah Kerajaan Sunda berasal dari sumber primer berupa prasasti dan sumber sekunder berupa naskah-naskah dari abad ke-17.

Kerajaan Sunda mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi.

Ada beberapa tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Sunda, di antaranya adalah Prabu Siliwangi yang merupakan raja terakhir Kerajaan Sunda. Selain itu, Maharaja Sri Jayabhupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwana Mandala Swaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa juga merupakan tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Sunda.

Maharaja Sri Jayabhupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwana Mandala Swaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa adalah seorang raja Kerajaan Sunda yang memerintah pada abad ke-10. Ayahnya, Prabu Sanghyang Ageung menikahkan Sri Jayabhupati dengan putri raja terakhir Dinasti Sanjaya, Raja Dharmawangsa Teguh.

Setelah ia meninggal, tahta jatuh ke anaknya yang bernama Prabu Darmaraja (1042-1065 M), atau dalam Naskah Carita Parahiyangan disebut Nu Hilang di Winduraja, yang menjadi raja sunda selama 23 tahun.

Raja terakhir Kerajaan Sunda adalah Raga Mulya (1567-1579 M). Ia menggantikan Ratu Nilakendra dan berkuasa di Pakuan Pajajaran. Nama Raga Mulya dalam naskah Wangsakerta disebut juga sebagai Prabu Suryakancana, sedangkan dalam Carita Parahiyangan dikenal dengan nama Nusya Mulya.

Kebudayaan khas Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan lainnya. Secara umum masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual.

Beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Jawa Barat antara lain

  • Pakaian Adat Suku Sunda
  • Tari Jaipongan
  • Tari Topeng Cirebon
  • Tari Kuda Lumping
  • Wayang Golek
  • Seni Ukir Kayu
  • Seni Ukir Batik

Berikut adalah beberapa jenis pakaian adat suku Sunda

  • Kebaya Sunda
  • Baju Kurung
  • Baju Kebaya
  • Baju Bodo
  • Baju Koko
  • Baju Kaos

Menurut naskah Wangsakerta, Kerajaan Sunda merupakan kerajaan yang berdiri menggantikan Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 Masehi) dan daerahnya meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan bagian barat Jawa Tengah.

Kerajaan Sunda meninggalkan beberapa peninggalan yang sampai saat ini masih bisa dilihat. Mayoritas peninggalan Kerajaan Sunda berada di tanah Sunda atau lebih dikenal Jawa Barat.

Beberapa peninggalan Kerajaan Sunda antara lain

  • Prasasti Cikapundung
  • Prasasti Batutulis
  • Prasasti Ciaruteun
  • Prasasti Sanghyang Tapak
  • Prasasti Lebak
  • Prasasti Kebantenan
  • Prasasti Pasir Awi
  • Prasasti Cidanghiyang
  • Prasasti Cibadak
  • Prasasti Cikalongkalong

Selain itu, terdapat juga peninggalan berupa bangunan seperti candi dan situs-situs sejarah lainnya.

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat ukiran kayu

  • Persiapkan bahan dan peralatannya. Bahan utama yang perlu dipersiapkan ialah kayu atau batu. Tergantung pada jenis bahan yang diinginkan, bisa juga menggunakan tanah liat, gabus atau logam. Untuk peralatannya harus menyesuaikan dengan bahan yang digunakan.
  • Buatlah sketsa atau gambar pada kayu atau bahan yang akan diukir.
  • Potong kayu atau bahan yang akan diukir sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.
  • Ukirlah kayu atau bahan tersebut dengan menggunakan pisau ukir sesuai dengan sketsa atau gambar yang telah dibuat.
  • Setelah selesai mengukir, haluskan permukaan kayu atau bahan tersebut dengan amplas.

Kerajaan Sunda berakhir pada tahun 1579 Masehi ketika pasukan Demak menyerang dan menghancurkan ibu kota Kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor). Sebelumnya, Kerajaan Sunda telah mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *