Sejarah Operasi Seroja

Operasi Seroja adalah operasi militer berskala besar yang pernah dilakukan oleh Indonesia di Timor Timur pada tanggal 7 Desember 1975. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas tindakan Partai Fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur secara sepihak pada 28 November 1975.

Operasi Seroja disebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Indonesia, dengan melibatkan semua unsur angkatan bersenjata, mulai dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Operasi Seroja adalah invasi Indonesia atas Timor Timur yang terjadi pada 7 Desember 1975. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas kemerdekaan Timor Timur yang diproklamasikan pada tanggal 28 November 1975. Dampak dari Operasi Seroja terhadap Timor Timur sangat besar. Selain menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, operasi ini juga memicu konflik internal di Timor Timur yang berlangsung selama beberapa dekade.

Operasi Seroja adalah operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Indonesia di Timor Timur pada tahun 1975-1979. Operasi ini melibatkan semua unsur angkatan bersenjata, mulai dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Pertempuran ini diperkirakan menewaskan sekitar 100.000-180.000 korban jiwa yang terdiri dari tentara dan warga sipil.

Operasi Seroja adalah invasi Indonesia atas Timor Timur yang terjadi pada 7 Desember 1975. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas penggulingan pemerintah yang dipimpin secara singkat oleh Fretilin. Operasi ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Benny Moerdani.

Operasi Seroja berlangsung dari tahun 1975 sampai dengan tahun 1978. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas tindakan Partai Fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur secara sepihak pada 28 November 1975. Operasi Seroja merupakan operasi ‘militer’ terlama yang pernah dilakukan oleh ABRI.

Operasi Seroja adalah invasi Indonesia atas Timor Timur yang terjadi pada 7 Desember 1975. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas tindakan Partai Fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur secara sepihak pada 28 November 1975.

Operasi ini dimulai pada tanggal 7 Desember 1975 ketika militer Indonesia masuk ke Timor Timur dengan dalih antikolonialisme dan antikomunisme untuk menggulingkan rezim Fretilin yang muncul pada tahun 1974. Penggulingan pemerintah yang dipimpin secara singkat oleh Fretilin memicu perang saudara di Timor Timur.

Setelah Operasi Seroja, Timor Timur menjadi provinsi ke-27 di Indonesia dan dikenal sebagai Timor Timur. Pada tahun 1999, setelah referendum yang diawasi PBB, Timor Timur memilih untuk merdeka dari Indonesia dan menjadi negara baru yang dikenal sebagai Timor Leste.

Sejak meraih kedaulatannya pada tahun 2002 hingga sekarang, Timor Leste dan Indonesia tetap berbagi Pulau Timor. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Selain kerjasama bilateral dengan Timor Leste, saat ini sedang dijajagi kerjasama trilateral antara Indonesia, Timor Leste, dan Brazil, dalam bidang kehutanan.

Konflik antara Negara Indonesia dan Negara Timor Leste adalah sebuah konflik yang terjadi sejak awal 1970-an sampai akhir 1990-an. Pada tahun 1976, Indonesia menyerbu Timor Timur dan menggabungkan wilayah tersebut ke dalam wilayah Indonesia. Namun, sejak meraih kedaulatannya pada tahun 2002 hingga sekarang, Timor Leste dan Indonesia tetap berbagi Pulau Timor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *