Sejarah Wayang

Wayang adalah seni pertunjukkan tradisional asli Indonesia yang berasal dan berkembang pesat di pulau Jawa dan Bali. Wayang terkenal dengan pertunjukannya yang rumit dan diatur dan bentuk cerita kuno ini berasal dari pulau Jawa di Indonesia. Istilah pewayangan, berasal dari kata Indonesia untuk “bayangan”. Wayang kulit dengan menggunakan figur yang terbuat dari kulit kerbau, dianggap sebagai bentuk wayang yang paling populer.

Wayang kulit sendiri sudah ada sejak sebelum abad ke-10. Sejarah munculnya seni wayang sudah ada sejak zaman primitif di mana ketika itu wayang terbentuk dari kumpulan rumput-rumput yang diikat dan digerakkan satu sama lain. Setelah itu wayang berkembang tak lagi menggunakan rerumputan saja, melainkan juga menggunakan kulit hasil buruan dan juga kulit kayu.

Ada beberapa jenis wayang yang dikenal di Indonesia seperti wayang kulit, wayang golek, wayang orang, dan wayang beber. Masing-masing jenis wayang memiliki ciri khas tersendiri.

Wayang kulit adalah bentuk wayang yang paling populer dan terkenal di Indonesia. Wayang kulit sendiri sudah ada sejak sebelum abad ke-10. Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau atau sapi yang dipotong dan ditempelkan pada bambu atau kayu. Wayang kulit biasanya dipentaskan pada malam hari dan diterangi oleh lampu minyak kelapa atau lampu listrik.

Wayang golek adalah bentuk wayang yang terbuat dari kayu. Wayang golek berasal dari daerah Sunda di Jawa Barat. Wayang golek biasanya dipentaskan dengan menggunakan bahasa Sunda.

Wayang orang adalah bentuk wayang yang menggunakan aktor manusia sebagai pengganti boneka. Wayang orang biasanya dipentaskan pada siang hari dan menggunakan bahasa Jawa.

Wayang beber adalah bentuk wayang yang terbuat dari kain putih yang digambari dengan berbagai macam gambar dan cerita. Wayang beber biasanya dipentaskan dengan cara digulung dan ditarik oleh dua orang pemain.

Untuk membuat wayang kulit, bahan yang dibutuhkan adalah kulit kerbau atau sapi yang dipotong dan ditempelkan pada bambu atau kayu³. Selain itu, bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah gergaji, pisau, cat, dan kuas.

Berikut adalah langkah-langkah cara membuat wayang kulit

1. Membersihkan kulit
2. Membuat pola
3. Memotong kayu
4. Membentuk wayang
5. Mewarnai wayang
6. Merakit wayang
7. Finishing

Untuk membuat wayang golek, bahan yang dibutuhkan adalah kayu.

Berikut adalah langkah-langkah cara membuat wayang golek

1. Menentukan ukuran dan bentuk
2. Memotong kayu
3. Membentuk bagian kepala dan badan
4. Membuat tangan dan kaki
5. Merakit wayang

Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden³. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disuluhkan lampu.

Sedangkan untuk wayang golek, pertunjukkan wayang golek biasanya dilakukan oleh seorang dalang yang memainkan boneka kayu dengan cara diputar dan digerakkan tangan.

Sejarah pertunjukan wayang tidak bisa dipisahkan dari pengaruh agama Hindu-Buddha yang masuk sejak abad ke-4 Masehi. Beberapa naskah kuno seperti Kakawin Ramayana dan Arjunawiwaha menyebutkan tentang pertunjukan wayang sebagai bagian dari upacara keagamaan.

Catatan sejarah pertama tentang adanya pertunjukkan wayang mengacu pada sebuah prasasti yang bisa dilacak berasal dari tahun 930, yang menyebutkan adanya sosok Galigi mawayang. Saat itulah sampai sekarang, beberapa fitur teater boneka tradisional tetap ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *